Disain rumah yang nyaman untuk dihuni
Ukuran bangunan sebenarnya bukan menjadi rumah tersebut nyaman dihuni, rumah dengan ukuran besar bila tidak direncanakan disain layoutnya dengan baikpun akan menjadi kurang nyaman dan sebaliknya rumah dengan ukuran standar/cenderung kecil akan menjadi nyaman dihuni bila direncanakan disainnya dengan baik disesuaikan dengan kebutuhan ruang sang pemilik rumah. Ada beberapa hal yang mempengaruhi kenyamanan rumah untuk dihuni, antara lain:
1. Konsepkan dahulu rumah anda
Tentukan dahulu jumlah kebutuhan ruangan yang anda inginkan antara lain ruang tamu, ruang keluarga, dapur, kamar tidur, kamar mandi, halaman depan atau belakang, dll. Jumlah kebutuhan ruang ini sangat terkait dengan jumlah anggota keluarga didalamnya.
2. Pengaturan layout denah yang baik
Setelah sudah mendapat kebutuhan ruangnya apa saja baru dapat melangkah ke konsep layout denah rumah dahulu, besarnya lahan sangat berpengaruh dalam menentukan kebutuhan ruang dan luas masing-masing ruangan. (Halaman belakang kadang "dikorbankan" agar dapat mencukupi kebutuhan ruang yang diinginkan, itu sebenarnya salah satu solusinya tetapi jangan sampai kita melupakan sirkulasi udara untuk rumah tersebut).
3. Tinggi ruangan
Ruangan dengan tinggi ceiling/plafond yang cukup (diatas 3m) akan membuat udara dalam ruangan semakin dingin, kenapa? karena hawa panas dari genteng lebih lama "merambatnya" kebawah, apalagi bila kita menambahkan lubang hawa yang cukup di dinding bagian atas untuk mensirkulasi hawa panas yang merambat turun tadi.
4. Jendela/bukaan
Jendela pada awalnya hanya berfungsi sebagai media untuk mensirkulasi hawa didalam ruangan tetapi seiring dengan perkembangan arsitektur jendela sekarang menjadi komponen pokok dalam disain rumah secara keseluruhan, seperti contoh: banyak rumah modern sekarang berjendela kaca besar-besar agar kelihatan lebih menarik secara tampak bangunan depan tetapi justru dengan jendela kaca besar maka panas mataharipun akan masuk lebih banyak kedalam ruangan, solusi sederhana sang pemilik rumah dengan memasang AC disetiap ruang. Bila kita ingin membuat rumah yang low cost energy maka untuk mensiasati agar disain tetap menarik tetapi low cost energy ada beberapa cara: menempatkan Sun shading didepan jendela tersebut (berfungsi menolak sinar dan panas matahari langsung) dan menempatkan posisi bukaan angin sebagai ventilasi dan tinggi ceiling/plafond yang mencukupi.
5. Pemilihan warna dinding dan plafond
Untuk memberikan rasa nyaman didalam rumah dapat diperoleh dari pemilihan warna cat dinding yang bernuansa warna netral (putih, offwhite, lakestone, dll) atau warna bernuansa pastel (hijau pastel, biru pastel, dll). Warna-warna kontras seperti merah/orange bisa digunakan pada spot-spot ruangan tertentu yang tidak dominan (hanya sebagai ornamen warna).
6. Pemilihan material penutup lantai.
Ada berbagai macam material penutup lantai mulai dari keramik, marmer, granit, parquet kayu bahkan natural finish seperti batu alam. Penggunaan masing-masing material tergantung dari selera pemilik rumah juga budget yang disiapkan tetapi harus disesuaikan dengan arah disain arsitektur rumahnya itu sendiri.
7. Halaman depan dan teras
Unsur penunjang rumah ini juga tidak bisa diabaikan begitu saja karena memang ada peraturan dari pemda setempat untuk GSB (Garis Sepandan Bangunan) yaitu tanah halaman depan yang tidak bisa didirikan bangunan. Halaman depan juga berperan dalam keindahan rumah itu sendiri dan sebagai "paru-paru" rumah dengan pengolahan taman yang baik.
8. Ornamen untuk keindahan rumah
Tambahkan ornamen pada rumah anda baik didalam maupun diluar rumah, material ornamen ini pada umumnya batu alam, krawangan GRC, besi tempa, dll. Tetapi ingat sesuaikan dengan bentuk dan ukuran ruang/rumah itu sendiri karena bila tidak seimbang akan membuat ruang/rumah anda menjadi berat dan tidak indah.
Demikian ulasan singkat mengenai disain rumah yang nyaman untuk dihuni, semoga memberikan inspirasi dan menambah pengetahuan anda.
Team ARKOstudio
Langganan:
Postingan (Atom)
